Selasa, 29 Oktober 2013

Naughty Time

Posted by Rudy Eka Priyambada On 22.56 | No comments
when  i was 9 grade i start to join Soccer School, at Pelita Jaya Lebak Bulus
in there so many good players, and good coach, like Coach Maman, Coach Eli Idris and many more
i am not good enough when i do soccer school, because basic in soccer i learn by natural
i join from C group and i going to Group A that mean i am getting better and playing better

i make my own team on that time , i was invite my friend to joint Tournament in Kapoong area, like Amat,Budi, Komar, samsul etc
we do great we going to semifinal 1 time

oh ya i do join Soccer school from my own money
i do save my money evaryday Rp500 until 2 years i get 500.000 i buy my own shoe, and want register , i save money on  Biscuit Box rubbish

i do school at STM Triguna Jaya ( Dayax )
STM School Crazy Time
Tawuran
Narkoba ( Cimeng )
Absen school

Naughty Time is begin
feel i always right silly Time

Grade 10 :
always absen from school
Play Billiard
cheat fasting during  ramadhan

Grade 11:
start to Love football
playing football Antar Kampung
Narkoba ( Cimeng ) Fucking waste Money not good
 love to fight Tawuran : early morning every saturday i go to radio dalam i want fight with another school , i just be person take picture when other people fight

Grade 12
Love Girl
playing football always
no more Narkoba and smoking because i understand that is not good
i want die when i playing football
i  have 2 girls i want to propose all both them from SMA Girls her name Desi and Merry hehehe crazy feeling i feel on that time
 I do test UMPTN pick Dessy in the morning to Halim

Finish school Year 2000 and continue to Universitas Nasional 






Senin, 28 Oktober 2013

SMP Muhamadiyah 22

Posted by Rudy Eka Priyambada On 19.17 | No comments
i get into to new school SMP
i am going to Junior High School
lots story from this school time

1st Falling in Love with girl
like playing Basketball
hate Football
and many thing

Grade 7

In Grade 7 i was still active ehm naughty lah, always disturb my friend in the class
i do join Paskibra in grade 7 we do Paskibra for 10 km crazy tired
i lose my best friend Andre he is fat boy, when after walking 10km, he was lose mind like crazy man after that he go to ICU pertamina hospital

he is sick very sick he was always bulling me

so after that i feel lose someone at Home area, because we are always playing together
at Home area i have so many friend : ibung, abang, diaz, andre, utit, bayu, tias, endri, kamal, tesar, rizal, ronald, kak deni , sooo many i cant tell here

Fun time on this time
Naughty Time
we make Tree House
we eat during ramadhan
we playing football
badminton

oh ya i do always do organize to make little Tournament Badminton and Football
i was do organize by my self to make Tournament happen looking for sponsor, etc

i was do Badminton school Surya, and Soccer school with Pelita Jay, Karate until Coklat  belt almost Black belt i win Commite Fighting competition in Jakarta
Badminton always runner up
Soccer always on the bench hahahah

but during junior high school i am good in Basketball as well
i am good in Math, Fisika i am smart on that subject
my teacher not teach me net capture i do finish the work already, so when my friend busy with work , i keep busy disturb my friend

i do like disturbing girls, but so many girls like me hehhe
btw i have to go right now, i will continue my story, perhaps my son Torres Buhler Priyambada will find me one day ciao







TR Priyambada Football Coach

Posted by Rudy Eka Priyambada On 18.54 | No comments
When Little

I was Born in Jakarta 5 Dec 1982
my Dad : Edi Sukotjo his From Yogyakarta
my Mom  : Endang Sudarti From Majalengka

I was born premature, just only 7 month my mom was maternity delivery me  come to this beautiful world

she said i was small like Coca-Cola Bottle small 1 liter  when i was born

when i little i live with my Grandma and Grand pa, because on that time my mom was almost die, because the silly stupid Black magic want attack my Grand pa Mbah Nuni.

my Grand ma look after me very well, the funny thing she was breastfeeding me, until my mom recover from sick

I have lovely Family, having Dad and Mom
My Dad is very Good Man , he teach me lot thing in sports, because he was Judo athlete
we was always do swimming every weekend together as famil, play badminton, play Wrestling together when i was little  5 years old , i have lots Friend little bit Popular because i am very active heheh

I was study Kindergarten in Pamulang i forget what is the school name
but when i little i was naughty and smart , i always sing when my friend invite me to party, and also i always read Pancasila when flag rising on monday, i was school early, 4 years old i was going to school already because i have best friend on that time Andreas is my best friend

Time going Fast
we move to Reni Jaya Blok R5no 2 Pamulang
in this area was empty so quiet, no light , no phone, like in the jungle, every night we always heard Kuntilanak (Ghost) loving believe or not

i was study in SD Negri Pondok Benda from Grade 1 - Grade 2
i was Rank 1-2 in the class but in the school few student so naughty i am always get bully
so my mom put me to another school SD Nurul Hidayah
i am enjoy in this school because we have lots sports activities and my report not so good like from previous school
at this school the teacher very scary easy get mad specially Ms Siti, Ms Retno, ms Elly they are all silly Teachers, we are always get   punish from them, hit my bottom or get hit cubit our breast so weird teacher, but i thanks to them coz they are teach me already

Mr Sugianto is my Teacher
he was teach me all subject, we like do playing Kasti on that time
i run so fast
and i do home around all the time 

oh yah when i little grade 5 or 6 i like do performance Dance and Rapping like Iwa K
i do perform when graduate party

Tribunnews.com — Duduk di tribun media dengan mengenakan celana training dan kaus merah, matanya tak henti memandangi layar video kecil yang bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan dinamika permainan. Sesekali tangan kanannya menari membuat catatan-catatan kecil.
Itulah sebagian pekerjaan Rudy Eka Priyambada sebagai tactical analysis saat perhelatan Kualifikasi Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu. Tugas pertama Rudy sebelum menganalisis kekuatan lawan adalah merekam setiap pertandingan calon lawan Garuda Jaya.
Setelah itu, Rudy memilah rekaman momen-momen laga itu untuk dijadikan bahan analisis dan kemudian membandingkannya dengan kekuatan timnas U-19.
"Kerja yang cukup panjang karena harus merekam selama 90 menit, bahkan bisa 120 menit. Kalau dihitung-hitung, saya waktu itu baru bisa tidur jam 04.00 pagi. Kemudian, saya mempresentasikan analisis saya ke pelatih pada jam 09.00 pagi," jelas Rudy.
Berdasar data dan analisis tersebut, Rudy memberi masukan kepada pelatih Indra Sjafri soal kelemahan dan kekuatan lawan. Disampaikannya juga organisasi dan permainan lawan ketika bertahan maupun saat menyerang, set play, dan lain-lain.
"Coach Indra lalu menyampaikan kepada pemain. Jadi, pelatih selalu berkomentar optimistis karena kita memiliki perhitungan yang tepat," tutur Rudy.  
Analisis Rudy membantu timnas U-19 meraih kemenangan 3-2 atas juara bertahan Korea Selatan pada laga terakhir babak kualifikasi Piala Asia U-19, Sabtu (12/10/2013), dan memastikan tiket ke putaran final.
"Saat lawan Korsel, semua orang menganggap mereka (Korsel) hebat. Namun, menurut saya, mereka (Korsel) bermain jelek. Lini tengah mereka sangat jelek dan bermain hanya mengandalkan pemain sayap. Jadi, kita berusaha memanfaatkan kelemahan mereka dengan menguasai lini tengah dan mematikan sayap mereka. Terbukti, kita bisa mematikan pemain sayap mereka dan proses gol kita datang dari pemain sayap," beber Rudy.
Selain menganalisis, Rudy juga ikut membakar semangat dan memotivasi tim dengan video motivasi yang ditayangkan menjelang pertandingan. Sebelum laga melawan Korsel, misalnya, Rudy membuat video motivasi dengan tajuk "Road to AFC Cup U-19 2014 and World Cup U-20: Impossible is Nothing".
"Dalam video tersebut, saya tampilkan potongan gambar saat kita mengalahkan Thailand, Malaysia, dan Timor Leste di Piala AFF U-19 beberapa waktu lalu. Jadi, yang ada di benak pemain adalah juara," tuturnya.  
Pentingnya HPU 
Rudy sudah dipercaya untuk menjadi tactical analysis oleh Indra Sjafri ketika Indra membentuk tim untuk mengikuti turnamen Hongkong U-17 2012. Indonesia menjuarai turnamen tersebut.
"Saat itu, saya mempresentasikan program saya. Saya punya pengalaman, salah satunya menjadi direktur teknik salah satu klub Australia, Eastern Victorian Champions League," ungkap Rudy.
"Indra adalah salah satu pelatih yang bisa menerima masukan dari anak-anak muda. Ia juga bisa menerima hal-hal baru dalam sepak bola. Alhamdulillah, dia memercayai saya sehingga saya bisa membantu dia untuk talent scouting dan menganalisis pertandingan.
Rudy mendapat kepercayaan Indra karena memiliki komitmen dan dedikasi dalam dunia sepak bola. Setelah berhasil mengambil lisensi kepelatihan C AFC pada 2008, Rudy  mengikuti AFC Project Future Coach Batch 09, Refresher Course yang bertepatan dengan putaran final AFC U-19 Championship 2010, 13-18 Oktober di Zibo, China. 
Rudy menghadiri AFC Project Future Coach Batch 09, Refresher Course, atas undangan langsung dari AFC Coaching Development. Selama di Zibo, ia bertugas menganalisis pertandingan AFC U-19, di mana saat itu sudah memasuki babak semifinal. "Kemudian, saya mendapatkan beasiswa kursus kepelatihan di Jerman," ujar Rudy.
Berdasar ilmu dan pengalaman yang didapatnya, Rudy menilai sudah waktunya PSSI membuat high performance unit (HPU), seperti yang telah dilakukan Malaysia, Australia, dan Jerman. HPU, menurut Rudy, akan membantu pelatih meningkatkan daya saing tim.
"Sepak bola sudah berubah. Lebih maju. Tidak hanya mengandalkan pelatih. Bukan lagi sekadar pemanasan di lapangan atau lari-lari saja. Karena itu, saya memiliki pandangan yang sama dengan Badan Tim Nasional (BTN) untuk membuat HPU. Di situ nanti, ada video analisis, psikologi, dan dokter. Kemudian, kita membuat PSSI Channel seperti yang dilakukan Inggris dan Jerman. Kita tampilkan video-video timnas berlatih dan bermain. Hal ini jadi pengetahuan buat pelatih lain di Indonesia," ulas Rudy.
1996 – 2002: Pelita Jaya Academy,  Lebak Bulus 
2000: Pra-PON DKI
2003: Trainner at Asian Soccer Academy
2004: Trainner Persimuba Academy, Trainner Haornas Perimuba, Trainner Divisi 3
2007-2008: Head Coach at National University, in University League
2006-2011: Teacher and Coach at STB ACS International and Youth Team U-6, U-8,U-10, U-12, U-14, U-16 Primary Girls Football, Secondary Girls Football
2007 – 2009:Head Coach SSI Arsenal U6 and U12 Team        
2010: Coach JIS Jakarta International School Allstar Team  2010 
2011: Eastern Victorian Champions League , Australia
2011:Monbulk Rangers Soccer Club Men & Woman Senior Team and  Coach Education , Australia
2012: Sampoerna Academy ( Sports Director )
2013: Sports Director Kinderfield–Highfield School
Sumber: Kompas.com

Rabu, 20 Maret 2013


Dua pelatih muda Indonesia, Rudy Eka Priyambada dan Ricky Nelson, saat ini tengah berada di kota Zibo, China. Mereka sedang mengikuti AFC Project Future Coach Batch 09, Refresher Course yang bertepatan dengan putaran final AFC U19 Championship 2010, 13-18 Oktober di Zibo.

Kehadiran mereka pada event ini atas undangan langsung dari AFC Coaching Development. Selama di Zibo, mereka mendapat tugas menganalisa pertandingan AFC U19, di mana saat ini sudah memasuki babak semi final. Tim yang bertanding di semi final, Kamis (14/10) adalah Australia vs Saudi Arabia dan Korea Utara vs Korea Selatan.

“ Hasil analisis dan evaluasi ini akan menjadi pelajaran bagi perkembangan sepakbola di kawasan Asia,” ungkap Rudy Priyambara, melalui surat elektroniknya kepada pssi-football.com.

Rudy dan Ricky memang termasuk dalam program pengembangan pelatih muda AFC Project Future 09 yang diselenggarakan oleh AFC. Program ini sendiri merupakan gagasan langsung dari presiden AFC Mohammed Bin Hammam.

“ Tahun ini program AFC Project Future sudah memasuki angkatan ketiga. Saya dan Ricky sendiri merupakan bagian dalam angkatan kedua. Selama dua tahun ini, kami selalu dimonitor oleh AFC serta diberikan penyegaran-penyegaran kepelatihan sepakbola, termasuk seperti yang kami lakukan di Zibo,” papar Rudy.

Tak hanya pada event AF U19 Championship 2010, mereka juga diberi kesempatan oleh AFC untuk menimba ilmu dan melakukan studi banding di Eropa seperti, Austria, Jerman, Spanyol dan tahun depan rencanya akan ke Inggris.

Dengan terpilihnya pelatih muda Indonesia dalam proyek ini, diharapkan menjadi awal yang baik bagi masa depan sepakbola Indonesia. Dan, tentunya harus bisa mengaplikasikan ilmu mereka dalam pengembangan sepakbola usia dini di tanah air. (asp)

Oleh: Reza Adi Surya
Bola - Jumat, 19 Oktober 2012 | 12:02 WIB

Postura !!



INILAH.COM, Jakarta - Nama Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih muda berbakat dengan torehan banyak prestasi. Hal ini yang ingin diikuti oleh pelatih muda Indonesia, Rudy Eka Priyambada.

Mungkin banyak yang masih asing dengan nama tersebut. Maklum saja, Rudy memang belum pernah menjadi pelatih klub di Indonesia. Namun, jika melihat jejak rekam dan Curriculum Vitae (CV)-nya, ia layak diperhitungkan.

Kabar yang santer beredar, Rudy akan menangani sebuah klub Divisi Utama PT LPIS, Bali Devata. Pelatih kelahiran 5 Desember 1982 itu membenarkan kabar tersebut. Namun, ia masih harus menjalani beberapa tes sebelum diangkat menjadi pelatih Bali Devata.

"Saya memang sudah mendapat tawaran untuk melatih klub Bali Devata. Namun, masih ada beberapa tes yang harus saya lewati. Salah satunya adalah tampil di sebuah turnamen yang diikuti oleh Persebaya, Timnas Indonesia dan Timor Leste. Turnamen itu akan digelar 8-11 November mendatang," ujar Rudy kepada INILAH.COM.

Rudy menambahkan bahwa target yang ia usung dalam turnamen tersebut adalah juara ketiga.

Di usia yang masih muda, riwayat kerja Rudy cukup panjang. Ia sudah memiliki lisensi B dari AFC. Ia juga pernah mengikuti kepelatihan B di Jerman bersama Federasi Sepak Bola Jerman (DFB). Sebelumnya, Rudy pernah melatih sebuah klub semi pro Australia, Monbulk Rangers dan membawa timnya juara Energy Cup 2012 FFV East Victorian Regional.Rudy termasuk sebagai Elite Coach di bawah Federasi Sepak Bola Australia (FFA).

"Andai berhasil menjadi pelatih Bali Devata, saya ingin membuat klub sepak bola modern, yakni menggabungkan teknologi dan metode modern dalam latihan alias tidak lagi klasik," ujarnya.

Rudy melanjutkan bahwa tahun 2014 nanti rencananya ia akan dipanggil lagi oleh DFB ke Jerman untuk mengikuti kursus lisensi UEFA. Rudy mengaku sudah mulai membantu PSSI untuk membuat Technical Analysis.


"Hal itu sudah saya lakukan ketika Timor Leste bermain di Bali. Tugas saya menganalisa permainan Timor Leste dan memberikan laporannya ke PSSI. Selain itu, saya juga ikut membantu menganalisa performance Timnas Indonesia U-18 yang saat ini berada di Iran mengikuti Kejuaraan Pelajar Asia," ia menutup.

Rudy memang ingin mengikuti jejak Mourinho, pelatih Real Madrid saat ini. Ia ingin membuktikan kemampuan dan pengalamannya menimba ilmu di Jerman serta pengalaman melatih di Australia agar bisa membawa Bali Devata meraih prestasi maksimal.[iaf]

Selasa, 19 Maret 2013

Posted by Unknown On 20.38 | No comments
Contact

Official of Rudy Eka Priyambada on

Twitter 

Facebook
 
Email 
Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

Blogroll

About